Stella Puji Piastri Tampil Seperti Pro Berpengalaman

Oscar Piastri Tidak merasakan tekanan di Grand Prix Arab Saudi, pembalap muda Australia dengan 51 balapan di kelas utama ini tidak bisa dibendung dan berhasil memenangkan perlombaan di sirkuit yang menantang seperti Jeddah.

Sementara itu, rekan setimnya, Lando Norris , yang menjalani Sabtu berat akibat melakuarkan kesalahan serta insiden, sukses merebut kembali posisi keempat. Pendapat sang pemimpin McLaren Andrea Stella pun tak lepas dari pengawasan dan mampu menarik perhatian ke Piastri sebagai ketua tim sesungguhnya.

Pembalap dari Australia tersebut mengklaim dirinya tidak lagi sebagai pendatang baru saat berusaha untuk mengejar. Max Verstappen Sejak awal, dengan keagresifan yang jarang dimiliki oleh para pembalap lainnya. Walaupun pebalap Belanda tersebut pernah unggul saat melintasi tikungan tertentu, keluarannya Oscar turut menajdi faktor penting dalam kemenangan ini, sebab sang juara bertahan menerima hukuman.

"Oscar mengambil kemenangan dalam perlombaan setelah melakukan start yang luar biasa dari posisi grid-nya, dia sukses melalui tikungan awal tanpa cacat. Sangat menantang untuk bersaing dengan Verstappen, namun Oscar mampu unggul sejikit saat mereka memasuki tikungan pertama, sementara juga tetap menjaga kendaraannya stabil di lintasan sehingga layak menjadi pemuncak," kata Stella. Sky Sports, menggarisbawahi keyakinan diri serta kapabilitas dari pembalap berumur 22 tahun tersebut.

Keberhasilan Piastri, yang mengantarkannya ke posisi teratas dalam Klasemen Kejuaraan Dunia, benar-benar bertolak belakang dengan performa Norris, yang kurang memuaskan. comeback Yang mengagumkan tapi tidak berhasil meraih podium. "Pertandingan yang fantastis dari Oscar dan juga pertandingan yang hebat dari Lando. Saya ingin mementingkan bahwa walaupun Lando sudah menjalankan tugasnya dengan sempurna, dia kalah beberapa detik untuk mencapai podium," jelaskan orang tersebut. team principal.

Stella menunjukkan kesalahan Norris

Meskipun begitu, Stella dengan sigap mengidentifikasi titik terbaiknya dalam perlombaan yang menyebabkan Norris gagal mencapai podium tersebut. "Kehilangan waktu ketika mencoba melewati Lewis sungguh menjadi penentu," ungkap sang pemimpin tim McLaren tanpa basa-basi. Sedangkan strategi menggunakan ban tipe keras berhasil dengan baik bagi tim, akan tetapi kesalahan Norris selama sesi kualifikasi menjatuhkannya ke posisi jauh lebih rendah daripada yang mereka harapkan sebelumnya.

"Saat perlombaan semakin mendekat, selisih waktunya hanya satu atau dua detik saja, dan hilangnya waktu dari Lewis sungguh penting," terang Stella sambil menyatakan hal tersebut dengan lebih rinci. dari Lewis Hamilton adalah salah satu hal terberat untuk Lando.

Tentu saja, Lewis paham betul bagaimana mengendarai mobil dengan hebat, sehingga Lando perlu mencobanya berulangkali sebelum sadar dia mesti melewati Lewis di belokan pertama.

Si pembuat film secara sigap mengindikasi kurangnya jam terbang Norris, yang tak sadar kalau Hamilton, yang paham benar situasinya, biarkan dia lalu sebelum akhirnya menggunakan DRS untuk membayarnya kembali. Ini adalah sebuah perangkap yang menjebak Lando, yang masih kurang pengalaman, dalam keputusasaan.

Baca Juga: Verstappen Kecanduan atas Dampak Signifikan Webber terhadap Piastri Carlos Sainz Buktikan Kualitasnya pada Williams di GP Arab Saudi

Piastri, sang "veteran" McLaren

"Tetapi, menurut pendapatku, masih banyak 'apa jadinya'. Yang terpenting adalah kemarin: dengan kualifikasi yang baik, hal apa yang dapat kita lakukan pada hari ini?" tegasnya.

Piastri di sisi lain, terlihat tenang dan berkendali, menjalankan lomba dengan sempurna. Stella tidak sungkan menyebut kematangan dirinya.

Dia tampak seperti pebalap berpengalaman, namun ini hanya balapan kelima puluh satu baginya di Formula 1. Performa luar biasa dari Oscar," kata Stella sambil menekankan kematangan remaja itu dalam mengatasi tekanan juara dunia.

Sebaliknya, kritikan terhadap Norris bersifat lebih lembut namun tegas, seperti yang ia ungkapkan sendiri di pit lap, Dia harus memperbaiki performanya pada hari Sabtu dan nanti semuanya akan baik-baik saja," kata Stella, mengindikasikan bahwa pembalap asal Inggris tersebut masih perlu meningkatkan skillnya dalam sesi kualifikasi agar bisa sejajar dengan Piastari.

Kondisi di McLaren sudah berbeda. Mereka tak lagi jadi unggulan karena dulu punya mobil paling cepat. Sekarang, mereka juga mendapat keuntungan dari adanya pembalap yang sudah menjalani 51 lomba F1, sehingga dia bisa meredam stres, serangan pada momen krusial, serta tetap tenang jika peluang untuk memimpin muncul. Piastri telah membuktikan ekspektasi besar atas dirinya, sedangkan Norris, dengan jam terbang lebih tinggi, perlu bersusah payah untuk mempertahankan posisinya dalam tim.

Musim telah resmi bergulir, dan walaupun McLaren tengah mencetak prestasi luar biasa, beban dalam tim bisa jadi semakin bertambah. Seiring dengan kepemimpinan Piastri di Kejuaraan Dunia, kekhawatiran utama bagi banyak orang sekarang adalah apakah sudah ada pemain utama di McLaren?

Comments